Minggu, 06 November 2011 | By: Citra Istia

Konflik Antar Kelompok

Hubungan Sosial Antar Kelompok Agama

Bab I
Pendahuluan
Permasalahan antar kelompok telah menjadi perhatian dari berbagai pihak di Indonesia. Pemerintah dan juga lembaga-lembaga tertentu yang berada di Indonesia telah melakukan berbagai usaha dalam menjawab permasalah hubungan antar kelompok di negeri Nusantara ini, yang pada dasarnya adalah wilayah yang terbungkus oleh lingkungan multikultural. Akan tetapi, dalam pandangan masyarakat awam, langkah yang ditempuh oleh pihak-pihak yang harus bertanggung jawab tersebut, terkesan tidak memberikan hasil. Hal ini dinilai dari fakta dan realita yang ada, terutama yang diketahui dari berbagai media massa, bahwa masalah konflik antar kelompok ini tidak pernah menemukan titik temu untuk menyatakan damai.
Salah satu masalah yang sangat sensitif, berhubungan dengan konflik antar kelompok ini, adalah permasalahan agama. Karena dianggap sebagai suatu kepercayaan yang sakral dan suci, dan berlandaskan kepada keyakinan dan moralitas agama tersebut, banyak konflik yang terjadi di masyarakat. Bahkan dalam beberapa kasus telah terjadi proses kriminalisasi terhadap kelompok-kelompok minoritas oleh kelompok dominan, dengan mempermasalahkan penodaan suatu agama dan mengganggu ketertiban umum.
Di Indonesia―struktur masyarakatnya merupakan masyarakat majemuk, terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, kelompok, dan agama―muncul praktek-praktek eksklusi sosial. Praktek eksklusi berdasar agama ini menyebabkan pengabaian, pengasingan dan pencabutan hak atas orang atau sekelompok orang disebabkan oleh pemahaman tentang agama. Praktek eksklusi ini sering menimpa kelompok minoritas yag memiliki aliran kepercayaan dan kelompok sekte keagamaan yang berbeda dari apa yang telah ditentukan oleh negara. Pihak yang mempunyai daya untuk melakukan praktek eksklusi sosial terhadap kaum minoritas ini adalah kaum dominan (kelompok agama yang berkuasa) demi memperoleh kekuatan dan perhatian dari penguasa. Pluralitas agama di Indonesia ini di satu sisi menjadi kekayaan bangsa namun di sisi lain juga menjadi ancaman yang berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi sosial di masyarakat, bahkan disintegrasi nasional.

Banyak konflik yang terjadi di masyarakat Indonesia disebabkan oleh pertikaian karena agama. Contohnya tekanan terhadap kaum minoritas (kelompok agama tertentu yang dianggap sesat, seperti Ahmadiyah) memicu tindakan kekerasan yang bahkan dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. Selain itu, tindakan kekerasan juga terjadi kepada perempuan, dengan menempatkan tubuh perempuan sebagai objek yang dianggap dapat merusak moral masyarakat. Kemudian juga terjadi kasus-kasus perusakan tempat ibadah atau demonstrasi menentang didirikannya sebuah rumah ibadah di beberapa tempat di Indonesia, yang mana tempat itu lebih didominasi oleh kelompok agama tertentu sehingga kelompok agama minoritas tidak mendapatkan hak.
Permasalah konflik dan tindakan kekerasan ini kemudian mengarah kepada pertanyaan mengenai kebebasan memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan tersebut.

Bab II
Pembahasan
Yang menjadi pertanyaan mendasar adalah: mengapa konfik bisa terjadi?. Melihat kepada masalah hubungan antar agama ini, tentu pertanyaan itu harus bisa dijawab terlebih dahulu untuk mencari langkah yang tepat untuk menanggulangi masalah-masalah yang erat kaitannya dengan masyarakat yang multi-budaya.
berdasarkan teori konflik Marx, yang mana dikatakan bahwa di dalam suatu masyarakat dapat dijumpai hal yang dianggap baik oleh suatu golongan atau kelompok, tetapi bersifat relatif, yang berarti kebaikan itu belum tentu baik pula di mata masyarakat lain (golongan atau kelompok lain). Manusia cenderung untuk berusaha mendapatkan hal-hal yang dianggap baik (menurut hemat mereka sendiri) tadi. Karena itulah bisa menimbulkan persaingan antara individu satu dengan individu yang lain atau kelompok yang satu dengan kelompok lain, yang mencakup suatu proses untuk mendapatkan kekayaan, kekuasaan, atau kedudukan. Dan biasanya suatu yang dianggap baik ini adalah sesuatu yang menyangkut kepentingan kelompok yang berkuasa (atau bisa dikatakan kelompok yang dominan). Marx menganggap bahwa proses pertikaian ini adalah proses pertentangan kelas.
Agama terkait dengan keyakinan, yang mana keyakinan ini sangat dijunjung tinggi dan dijaga oleh penganutnya. Seseorang dijadikan pemeluk agama yang sama dengan orang tuanya sejak lahir. Sosialisasi terhadap agama mencakup nilai-nilai, aturan, tata cara, upacara/ritual dan sebagainya yang harus dituruti. Dalam kelompok agama tersebut, kesucian agama dipegang oleh suatu kekuasaan otoritas yang dimiliki oleh pemuka-pemuka agama (ulama atau paus), yang terkadang perkataan (fatwa) dari para pemuka agama ini tidak terbantahkan dan diikuti oleh semua penganutnya. Selain itu adanya perkawinan antara agama dengan negara sehingga agama memiliki kekuasaan yang besar (contohnya pada negara-negara yang memiliki agama mayoritas, seperti Indonesia. Atau daerah yang memiliki agama mayoritas, seperti Islam di Aceh, atau Kristen di Papua).
Penanaman tentang agama ini dimulai sejak lahir dan anak-anak, melalui jalur sistem pendidikan nasional. Norma dan aturan agama tersebut sudah menjadi hal yang lumrah dalam pola pikr masyarakat umumnya. Hal inilah kemudian yang dapat memicu konflik apabila sedikit saja ada gerakan yang menentang arus dari norma dan aturan-aturan tersebut. Konflik ini kemudian mengarah kepada tindakan kekerasan kepada kelompok-kelompok tertentu yang dianggap menyimpang atau melanggar norma agama yang telah berlaku di suatu masyarakat. Pengaruh dominasi juga menjadi penting dalam masalah ini. Terkadang di suatu daerah yang bermayoritas memeluk agama tertentu akan menekan kelompok minoritas yang memeluk agama lain. Ketentuan perundang-undangan dan aturan serta norma dilandaskan pada ketentuan dan norma agama yang dominan di daerah itu. Contohnya di Aceh yang menerapkan hukum Islam.

Bab III
Kesimpulan dan Saran
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, penyusun mendapatkan beberapa kesimpulan mengenai masalah yang terjadi antara agama-agama di Indonesia (dalam sudut pandang teori konflik), antara lain sebagai berikut:
  1. Di Indonesia masih banyak terjadi konflik yang disebabkan oleh agama itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh kurangnya toleransi antar umat beragama karena masih merasa agama yang mereka anut adalah yang paling benar.
  2. Masih terdapatnya kelompok agama yang dominan di beberapa daerah di Indonesia yang dapat menyebabkan timbulnya suatu keadaan yang memarginalkan kelompok lain.
  3. Banyak aturan-aturan baru dari suatu agama yang membuat rumit agama itu sendiri sehingga menimbulkan pertentangan dengan norma-norma yang ada, yang mengakibatkan konflik.
  4. Penyebab utama terjadinya konflik agama adalah disebabkan oleh pengaruh kelompok agama itu sendiri yang sangat dominan di masyarakat. Selain itu agama juga menjadi alat bagi kaum elite tertentu untuk mempertahankan kekuasaannya.
Dari sekian banyak kasus yang telah diuraikan, pemerintah sudah berupaya mengeluarkan kebijkan-kebijakan untuk menangggulangi atau menyelesaikan konflik tersebut. Namun, penerapan upaya tersebut kurang maksimal karena masih banyak sifat egois dari masing-masing penganut agama yang fanatik sehingga tidak mau mengindahkan kebijakan-kebijakan tersebut.
Saran dari penyusun dalam menghadapi masalah hubungan antar agama ini adalah kembali kepada diri individu masing-masing. Karena umat antar agama seharusnya memiliki keterbukaan dalam menanggapi dan melihat perbedaan yang ada di antara mereka. Selain itu, sangat diharapkan kebijakan dari pemerintah untuk mengambil langkah dalam menyelesaikan malasah konflik yang terjadi antar agama-agama di Indonesia. Seyogyanya pemerintah mengambil langkah untuk menanamkan makna pluralisme, multikultural, dan masyarakat yang majemuk kepada masyarakat melalui sistem pendidikan nasional dan dimulai dari usia dini.

Referensi
Soekanto, Soerjon. Teori Sosiologi : Tentang Pribadi Dalam  Masyarakat. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982
Thayib, Anshari dkk. HAM dan Pluralisme Agama. Surabaya: Pusat Kajian Strategi dan Kebijakan (PKSK), 1997
Minggu, 09 Oktober 2011 | By: Citra Istia

Profit Organization

BAB I
PENDAHULUAN

Seperti yang kalian ketahui dewasa ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat. Kemampuannya dalam mengakses seluruh data dari berbagai belahan benua di muka bumi ini, sangat membantu kebutuhan manusia akan informasi-nformasi. Tidak hanya untuk mencari informasi, internet juga dapat digunakan untuk telekomunikasi. Hanya dengan bermodalkan internet dan perangkat (PC/Laptop) kita bisa berkomunikasi dengan siapa pun, kapan pun, dan di manapun.

Kali ini saya akan membahas mengenai salah satu organisasi laba atau profit, dengan melihat perkembangan zaman sekarang terhadap dunia IT yang tidak terlepas dari kebutuhan internet untuk melakukan surfing kebutuhan belajar, penelitian, bahkan pekerjaan, maka saya memilih TELKOM sebagai suatu organisasi laba atau profit untuk dijadikan objek penelitian.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal internet, Telkom mengeluarkan beberapa produk yang memenuhi syarat dan standarisasi. Produk-produk yang di keluarkan atau di produksi oleh TELKOM bertujuan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan informasi yang berkembang setiap saat sehingga masyarakat dapat mengakses secara cepat, tepat dan lugas. Produk TELKOM tersebut dapat di nikmati oleh masyarakat luas di seluruh Indonesia kapan pun dan dimana pun.

Produk-produk tersebut adalah :

    Telkom PSTN
    Telkom Flexi
    Telkom Vision
    TelkomNet Instan
    Telkom Speedy
    Telkom Virtual Net
    Telkom Atinet
    Telkom Flash

Dari sekian produk yang di keluarkan oleh TELKOM ke 8 produk ini lah yang memberikan kontribusi yang sangat besar untuk telekomunikasi Indonesia. Semoga semua produksi buatan putra dan putri bangsa Indonesia ini dapat di nikmati oleh masyarakat.

Sedikit membahas sejarah Telkom. Tahun 1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk waktu itu bangsa Indonesia masih di jajah badan tersebut di bentuk oleh pemerintahan kolonial Belanda dengan tujuan agar daerah jajahan bisa di kendalikan dan pemerintahan Belanda bisa mengetahui berita dari pelosok daerah.

Karena perkembangan dan kemajuan teknologi pada masa tersebut di iringi dengan kebutuhan komunikasi maka pada tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT) dengan tujuan agar layanan tersebut bisa lebih efisien dan terorganisir.badan ini bertahan hingga bangsa Jepang dan Proklamasi.

Barulah bangsa Indonesia menata badan telekomunikasi tersebut dan pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) sehigga badan ini resmi sebagai badan usaha milik negara. Pada tahun 1965 Badan ini mengalami perubahan PN Postel dipilah-pilah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) yang mengurus POS dan Surat menyurat, dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) yang mengurus Telekomunikasi.

Pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan kembali menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Zaman terus berubah persaingan dalam usaha telekomunikasi pun bedatangan pada tahun 1980 PT Indonesian Satellite Corporation didirikan terpisah dari Perumtel PT ini bertujuan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional PT ini merupakan cikal bakal INDOSAT. Merasa BUMN tersaingi oleh badan milik swasta maka pemerintah pada tahun 1989 mengeluarkan Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

Perubahan terjadi di dalam badan BUMN sekitar tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991. Pada tahun 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.

Setelah sukses perusahan masuk ke dunia saham pada tahun 1996 TELKOM melakukan Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel. Pada tahun 1999 BUMN mengalami kesulitan dalam melebarkan saya bisnis telekomunikasi karena pemerintah mengelurkan Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.

Sebagai antisipasi untuk mempertahakan image dan perusahaan tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.

Tahun 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Sejarah begitu panjang tetapi persaingan telekomunikasi tetap berlanjut dari tahun 1999-sekarang banyak perusahan telekomunikasi berdiri di antaranya XL, AXIS, 3, dan lain-lain.


BAB II
TEORI

            Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan..
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Organisasi laba atau profit suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik dan bersifat komersil, ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Contoh dari organisasi laba atau profit adalah PLN, Alfamart, TELKOM, Pertamina, dll. Sedangkan organisasi non laba atau non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah.

BAB III
PEMBAHASAN

Untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pencarian data demi kebutuhanya, maka Telkom membuat suatu alat yang disebut dengan modem. di jaman yang telah semakin maju dengan semakin luasnya jangkauan layanan internet ke pelosok pelosok tanah air, pasti anda pernah atau sering mendengar istilah modem. Anda mungkin juga telah tahu bahwa agar komputer bisa tersambung ke jaringan internet harus ada perangkat keras yang disebut modem. Sebenarnya apa sih itu modem, bagaimana penjelasan lengkap tentang modem ? mengapa disebut dengan Modem ?
Istilah Modem merupakan singkatan dari dua kata yaitu Modulator dan Demodulato.
pengertian Modulator adalah suatu rangkaian yang berfungsi melakukan proses modulasi, yaitu proses “menumpangkan” data pada frekuensi gelombang pembawa (carrier signal) ke sinyal informasi/pesan agar bisa dikirim ke penerima melalui media tertentu ( seperti media kabel atau udara), biasanya berupa gelombang sinus. Dalam hal ini sinyal pesan disebut juga sinyal pemodulasi. Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital dirubah menjadi sinyal Analog
Demodulator mempunyai fungsi kebalikan dari modulator (demodulasi), yaitu proses mendapatkan kembali data atau proses membaca data dari sinyal yang diterima dari pengirim. Dalam demodulasi, sinyal pesan dipisahkan dari sinyal pembawa frekuensi tinggi. Data yang berupa sinyal Analog diberubah kembali menjadi sinyal digital agar bisa terbaca di komputer penerima.
Dan Modem merupakan penggabungan dari kedua sistem tersebut diatas, sehingga modem merupakan alat komunikasi dua arah.
Jenis jenis Modem berdasarkan pemasangannya, Berdasarkan pemasangan pada perangkat komputer mudem terdiri dari dua jenis, yaitu Modem internal dan modem external. Modem internal dipasangkan pada bagian dalam CPU misalnya pada slot PCI (pada motherboard tertentu sudah dilengkapi modem dari pabriknya), Sedangkan modem external dipasang pada bagian luar CPU, umumnya dipasangkan pada Serial port atau USB pada CPU.
Jenis jenis modem berdasarkan jaringan atau media Berdasarkan jaringan atau media salurannya modem terdiri dari dua jenis, yaitu Modem kabel , merupakan modem untuk aksesnya menggunakan jaringan kabel, misalnya seperti jaringan kabel telepon. Modem kabel yang pada awalnya hanya ada yang eksternal (dihubungkan ke PC via kabel serial melalui port COMx yang menggunakan kabel DB-9 atau DB-25), beberapa tahun kemudian setelah modem menjadi kebutuhan pokok, mucullah modem internal (yang tertanam langsung di motherboard). Pada periode 1990-an ditawarkan juga koneksi kabel digital dari sentral telepon ke rumah pelanggan menggunakn fiber-optik yang merupakan realisasi dari jaringan telepon ISDN (leased-line dengan kecepatan 144 kbps). Kemudian setelah tahun 2000, muncul teknologi baru pengganti fiber-optik yang dikenal dengan nama modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line: kabel pelanggan digital asimetrik). Koneksinya menggunakan modem digital di dua sisi yaitu sisi pelanggan dan sisi sentral telepon.
Selain menggunakan jaringan telepon, modem kabel juga bisa menggunakan jaringan TV kabel.
modem wireless Teknologi wireless untuk akses data merupakan bagian dari jaringan komputer yang biasanya tidak disebut modem, tetapi menggunakan istilah lain yang telah disepakati, seperti modem GSM, modem CDMA, modem HSDPA, dan modem HSUPA.

modem gsm
Bagaimanana kawan kawan ? apakah anda sudah paham mengenai pengertian modem ? semoga artikel yang membahasa pengertian modem di atas bisa mudah dipahami dan tentunya juga berguna bagi anda yang membutuhkan.
oh iya, handphone atau hape yang sudah mendukung GPRS biasanya juga bisa digunakan untuk dijadikan modem pada komputer, salah satunya adalah handphone sony ericsson w200. jika kamu tertarik untuk tahu bagaimana cara menjadikan handphone sebagai modem, silahkan baca panduan cara menjadikan handphone sebagai modem pada windows 7,
Keuntungan
Keuntungan dari akses jaringan internet lewat cable modem juga meliputi semua keuntungan koneksi internet dengan menggunakan telephone modem yang umum digunakan saat ini untuk rumah tangga, namun tidak lagi dibutuhkan saluran telepon untuk internet, sehingga saluran telepon tidak selalu sibuk, ditambah lagi dengan kecepatannya yang tinggi, dan waktu koneksi yang tidak dibatasi. Namun hal yang terakhir ini bisa juga merupakan kerugian jika ditinjau dari sisi lain, hal ini akan kita bahas kemudian.
Satu lagi keuntungan yang agak menonjol dari cable modem adalah bahwa satu cable modem bisa dipakai bersama-sama oleh beberapa komputer sekaligus, misalnya jika anda mempunyai lebih dari satu komputer di rumah yang terhubung dengan jaringan lokal kecil-kecilan, maka seluruh jaringan tersebut bisa menikmati internet juga. Hal ini biasanya dilakukan dengan memasang sebuah Hub ke cable modemnya, kemudian komputer-komputernya dihubungkan ke Hub tersebut. Tentu saja anda bisa juga melakukan hal ini dengan telephone modem biasa, tetapi ukuran bandwidthnya jauh lebih kecil daripada cable modem, sehingga tidak efektif karena hanya sedikit data yang bisa lewat dalam satu saat, apalagi jika komputernya cukup banyak.
Selain digunakan di rumah tangga, tentu saja cable modem memiliki peluang besar untuk digunakan di area lain, misalnya bisnis. Kantor-kantor yang masih menggunakan ISDN atau teknologi lain yang sekelas dengan cable modem tetapi lebih mahal, akan sangat senang jika ada solusi cable modem dengan harga yang lebih murah.
Kerugian dan solusinya
Apabila anda tidak ingin seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak, untuk mengakses jaringan internet tanpa pengawasan (atau di luar jam-jam yang ditentukan), ini adalah hal yang patut dipertimbangkan.
Masalah ini tidak terlalu sulit dipecahkan jika anda menggunakan Operating System yang menggunakan konsep multi-user, seperti misalnya Linux, di mana anda bisa membuat beberapa user (mungkin sejumlah anggota keluarga anda), yang masing-masing diberi hak berlainan. Namun tentunya pengguna Operating System seperti itu belum banyak untuk rumah tangga yang pada umumnya menggunakan Operating System Windows atau Macintosh.
Solusi lainnya mungkin tidak seefektif jika anda menggunakan OS multi-user, tetapi biasanya dilakukan melalui pembatasan dari program pengakses internet, contohnya web browser (misalnya Netscape atau Internet Explorer) dan program percakapan (misalnya mIRC), yaitu dengan memasang password, yang hanya diketahui oleh anda, untuk menjalankannya, maka setiap anggota keluarga lain akan menggunakan internet, harus dengan ijin anda. Sepengetahuan penulis ada beberapa program shareware yang memang bertujuan untuk memasang password untuk menjalankan program-program tertentu. Program-program shareware bisa dicari di Download.com.
Kekurangan lain dari cable modem adalah kecepatan upstream (data keluar) yang tidak sebanding dengan kecepatan downstream (data masuk), hal ini membuat cable modem kurang sesuai jika dijadikan pilihan utama untuk membuka server, misalnya web atau FTP server. Jika anda benar-benar membutuhkan koneksi yang memadai untuk server, maka Anda sepertinya membutuhkan koneksi T1 atau yang lebih baik.

Referensi :
Wikipedia.org




Kamis, 31 Maret 2011 | By: Citra Istia

..: Bagaimana Keragaman Suku Bangsa Indonesia dalam Keadaan Sekarang :..

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbeda beda. Keanekaragaman tersebut terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kebiasaan hidup yang berbeda beda. Kebiasaan hidup itu menjadi budaya serta cirri khas suku bangsa tertentu. Demi persatuan dan kesatuan, seharusnya kita menyadari dan menghargai keanekaragaman tersebut sehingga dapat menjadi satu bangsa yang tangguh. Dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, kita jadikan keragaman suku bangsa dan budaya sebagai salah satu modal dasar dalam pembangunan.

Orang-orang Indonesia berasal dari berbagai suku bangsa, termasuk Jawa, Sunda, Madura, Aceh, Batak, Minangkabau, Bali, dan Bugis. Suku Jawa adalah yang terbesar di Indonesia, dan mereka kurang lebih merupakan 45% dari seluruh populasi. Mereka berasal dari bagian tengah tengah dan timur Pulau Jawa. Suku Sunda adalah suku terbesar kedua , dan mereka merupakan 14% dari seluruh populasi. Mereka pada awalnya mendiami bagian barat Pulau Jawa. Suku terbesar ketiga adalah suku Madura, yang merupakan 7,5% dari seluruh populasi. Mereka pada awalnya mendiami Pulau Madura, bagian timur Pulau Jawa dan Kepulauan Kangean. Suku bangsa terbesar keempat adalah suku Minangkabau, yang merupakan 3% dari seluruh populasi dan merupakan pendiam dari propinsi Sumatera Barat. Minangkabau sangat terkenal di kalangan antropolog sebagai penganut sistem matrilineal terbesar di dunia.

Meskipun etnis tionghoa mewakili sebagian kecil dari total populasi (lebih kecil dari 3%), mereka merupakan kekuatan utama dari ekonomi, mengoperasikan segalanya mulai dari toko-toko kecil hingga bank-bank besar dan industri-industri di Indonesia. Sebagian besar dari etnis tionghoa di Indonesia memiliki leluhur yang berasal dari selatan Cina dan berasal dari ras Hakka, Hokkien, atau Kanton. Etnis tionghoa di Indonesia biasanya terbagi menjadi 2 kelompok utama: (i) Cina peranakan, yang biasanya memiliki latar belakang Cina dan Indonesia, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utamanya, dan yang biasanya mengadopsi adat istiadat Indonesia; dan (ii) Cina totok, yang dianggap sebagai Cina murni, yang biasanya merupakan pendatang generasi pertama atau kedua, dan memegang kebudayaan Cina dengan teguh.



I. KEANEKARAGAMAN SUKU DAN BANGSA DI INDONESIA BAGIAN BARAT
(BATAK MINANGKABAU, JAWA DAN SUNDA)
 
A. Pola Kebudayaan Suku Bangsa Batak
Daerah persebaran suku Batak meliputi daerah pegunungan di Sumatra Utara. Sebelah selatan berbatasan dengan Daerah Istimewa Aceh. Sebelah selatan berbatasan dengan propinsi Riau dan Sumatra Barat. Suku bangsa Batak yang mendiami wilayah tersebut adalah Batak Karo, Batak Pak-Pak, Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Angkalo dan Batak Mandaling.
Orang-orang Batak ini mendiami Dataran Tinggi Karo, Langkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun, Dairi, Toba, Humangang, Silinding, Angkalo, Mandaling dan Kabupaten Tengah.
1. Sistem Religi dan Kepercayaan
Kehidupan religi masyarakat batak dipengaruhi oleh beberapa agama. Agama Islam telah masuk ke daerah Batak sekitar awal abad ke-19 yang dibawa oleh orang Minangkabau, dianut oleh sebagian besar suku bangsa Batak bagian selatan, seperti Batak Mandaling dan Angkalo. Agama Kristen disiarkan di daerah Toba dan Simalungun oleh organisasi penyiar agama dari Jerman dan Belanda sekitar tahun 1863. Terutama pada Batak Karo. Selain kedua agama tersebut, orang Batak juga mempunyai kepercayaan pada Animism
4. Sistem Politik
Secara umum kepemimpinan pada masyarakat Batak terbagi dalam tiga bidang, yaitu kepemimpinan adat, pemerintah dan agama. Kepemimpinan dibidang pemerintah dipegang oleh salah seorang dari turunan tertua merga tanah. Kepala hutan disebut penghulu, Kepala urung disebut saja raja urung dan sibayak untuk untuk bagian kerajaan.
B. Pola Kebudayaan Suku Bangsa Minangkabau
Daerah Minangkabau meliputi wilayah seluas propinsi Sumatra Barat. Secara
tradisional daerah darat dianggap sebagai asal kebudayaan Minangkabau.
1. Sistem Religi dan Kepercayaan
Masyarakat Minangkabau merupakan penganut agama Islam yang taat. Seluruh kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi oleh sendi-sendi agama Islam. Pelajaran agama dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan oleh seorang tuanku atau Syeikh yang sama dengan Kyai di Jawa.
2. Sistem Kekerabatan
Garis keturunan masyarakat minangkabau yang dianut adalah garis keturunan
matrilineal yaitu seorang akan masuk keluarga ibunya, bukan keluarga ayahnya. Dalam masyarakat Minangkabau tidak ada larangan mempunyai lebih dari satu istri, terutama bagi seorang yang memiliki kedudukan tertentu.
3. Sistem Kesenian
Dalam sistem kesenian, kita akan membahas rumah adat, pakain adat, seni tari
dan alat musik tradiasional.
a. Rumah adat
Rumah adat Minangkabau didirikan diatas panggung dan bentuknya memanjang. Sebuah rumah adat biasanya memiliki tiga didiah, satu digunakan sebagai ruang tidur (bilik) didiah kedua merupakan bagian yang terbuka tempat menerima tamu atau mengadakan pesta, dan didiah ketiga untuk tamu.
b. Pakaian adat
Umumnya para wanita memakai baju karung dan berkain serta kerudung.Pria memakai celana panjang kain serta dililit sarung dan kemeja lengan panjang yang bagian lehernya baju jas tanpa kerah.
C. Pola Kebudayaan Suku Bangsa Jawa
Suku bangsa Jawa mendiami pulau Jawa bagian tengah dan timur sungguhpun demikian, ada daerah-daerah yang disebut kejawen sebelum terjadi perubahan seperti sekarang ini. Daerah itu adalah Banyumas, Kedu, Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Malang dan Kediri. Daerah-daerah lainnya dinamakan pesisir dan ujung timur. Daerah yang merupakan pusat kebudayaan Jawa adalah dua daerah yang dulu bekas kerajaan Mataram, yaitu Yogyakarta dan Surakarta yang terpecah pada tahun 1755.
1. Sistem Religi dan Kepercayaan
Agama Islam merupakan agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat suku bangsa Jawa. Hal tersebut tampak nyata pada bangunan-bangunan tempat beribadah bagi umat Islam.
1.Golongan Islam santri adalah golongan Islam yang menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran Islam. Dengan melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan syariat- syariatnya.
2.Golongan Islam Kejawen ialah golongan yang percaya pada ajaran Islam. Tetapi
tidak secara patuh menjalankan rukun Islam.
Orang Jawa mengaitkan upacara-upacara keagamaan dengan ³selamatan´ antara lain
sebagai berikut :
a. Selamatan dalam rangka lingkaran hidup seseorang seperti :
1. Tujuh bulan kehamilan
2. Kelahiran
3. Potong rambut yang pertama
4. Upacara turun tanah yang pertama
5. Menusuk telinga / nindik (untuk anak perempuan)
6. Khitanan (untuk anak laki-laki)
7. Upacara perkawinan
8. Upacara kematian serta upacara berkala setelah kematian
b. Selamatan untuk memperingati hari-hari serta bulan-bulan Islam
1. Bersih desa
2. Penggarapan tanah pertanian
3. Masa tanam dan masa panen
c. Selamatan untuk memperingati hari-hari serta bulan-bulan besar Islam
d. Selamatan pada saat yang tidak menentu berkenaan dengan kejadian-kejadian
seperti :
1. Melakukan perjalanan jauh
2. Menempati rumah baru
3. Menolak bahaya (ngruwat)
4. Janji kalau sembuh dari sakit (kaul)


2. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan pada masyarakat Jawa didasarkan pada prinsip keturunan bilateral atau parental, sedangkan sistem klasifikasi dilakukan menurut angkatan- angkatan.
 


source :
http://my.opera.com/paw_rs2/blog/2007/08/29/keragaman-suku-bangsa-di-indone
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/keragaman-suku-bangsa-dan-budaya-di-indonesia/
http://www.scribd.com/doc/36401568/Keanekaragaman-Suku-Dan-Bangsa-Di-Indonesia 

..: Kemajuan Ilmu Pengertahuan Terhadap Budaya :..

IPTEK tetap merupakan harapan manusia untuk membantu memecahkan masalah dan mengatasi kesulitannya. Iptek serta para ilmuan dan ahli tekhnologi, janganlah terpisah atau memisahkan diri dari kehidupan rakyat banyak dan jangan hanya mengejar batas-batas kemungkinan yang terkandung dalam bidang tekhnologi. Tetapi, kenyataannya timbulnya iptek terhadap kebudayaan ada dampaknya yaitu timbulnya penguasaan ilmu, munculnya bermacam-macam penyakit baru, melemah dan menghilangnya hubungan-hubungan yang manusiawi, ancaman dari pengusahaan dan penggunaan ilmu dan tekhnologi modern yang dapat menjadikan lemah dan lenyapnya keyakinan-keyakinan reliogius, rusaknya lingkungan hidup fisik maupun social, dan lain-lain. Semakin tingginya atau meningkatnya iptek maka semakin besar dampaknya.

Kesulitan melakukan pilihan yang tepat mengenai teknologi yang hendak kita pergunakan dan kembangkan adalah masalah meneliti dan memperkirakan dampak-dampak yang mungkin timbul, tidak saja dalam jangka yang singkat, tetapi dalam jangka yang panjang. Memperhitungkan dampak jangka panjang sulit, karena dampak-dampak buruk sesuatu tekhnologi mungkin belasan atau puluhan tahun kemudian baru akan terlihat. Ini merupakan proses akumulasi yang perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit, dan baru menimbulkan kerawanan, setelah jauh dari titik yang masih dapat dikendalikan dan diperbaiki tekhnologi dengan lebih mudah dan biaya lebih murah.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
Perkembangan IPTEK, sangat banyak membantu manusia dalam kehidupannya sehari-hari, baik itu dari segi pendidikan, ekonomi, informasi dan komunikasi, politik dan lain sebagainya. Semua manfaat IPTEK tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Perkembangan IPTEK selalu seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia, semakin kompleks permasalahan yang dihadapi manusia dalam kehidupannya, maka perkembangan IPTEK pun akan semakin canggih, karena pada hakikatnya perkembangan IPTEK itu bertujuan untuk bagaimana membantu manusia mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Perkembangan IPTEK sangat pesat dan begitu cepatnya hal ini disebabkan karena adanya berbagai perkembangan atau dorongan yang ingin dipenuhi oleh manusia dalam kehidupan baik itu kebutuhan yang berhubungan dengan kebutuhan pribadi kelompok, maupun kebutuhan Negara dan bangsa secara umum.
Dengan ada iptek,maka kita bisa mengolah banyak sumber alam mentah tanpa dipantau pihak asing yang lebih senior.
penerapan Iptek dalam pembangunan telah meningkatkan kehidupan masyarakat dan memajukankehidupan bangsa dan negara di berbagai sektor. Namun harus disadari di balik semua itu adadampak-dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup.
Beberapa pengaruhnya yaitu:
1.Perubahan Tata Nilai
Berbagai penemuan teknologi telah membawa perubahan yang begitu cepat dalam tata kehidupanmasyarakat. Perubahan itu antara lain cara orang bekerja, gaya hidup, dan tata nilai masyarakat.Berbagai penemuan dan penerapan teknologi telah membuka fase industrialisasi. Teknologi danindustrialisasi cenderung mempercepat tempo kehidupan, pengangkutan serba cepat, dankomunikasi secepat kilat
2.Adanya Kesenjangan Sosial
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Tetapi jugamemunculkan kesenjangan sosial di masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modalyang kaya bahkan menjadi konglomerat, tetapi juga ada kelompok masyarakat yang tidak memilikiketrampilan. Mereka yang tidak menguasai teknologi akan semakin ketinggalan dan hidup miskin.Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorongkecemburuan sosial dan kerawanan keamanan
3.merosot dan merusaknya lingkungan alam
4.kekhawatiran manusia terhadap persenjataan kimia dan nuklir
5.berkembangnya kenakalan remaja dan kriminalitas.

Jadi, jelaspenerapan IPTEK memiliki banyak keuntungan, tetapi juga ada dampak negatif yang harus dicarijalan pemecahannya. Selain dampak positif, perkembangan sistem informasi, komunikasi, dantransportasi juga memiliki dampak yang negatif. Dengan adanya media informasi, komunikasi, dantransportasi ternyata telah membawa pengaruh nilai-nilai sosial budaya luar yang mulai menggeser budaya bangsa klasik yang adi luhung. Kehidupan individualistik mulai berkembang dan menggeser nilai-nilai kekerabatan dan gotong royong sebagian rakyat Indonesia.

source:
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091019013324AAicdWi
http://z0n2.wordpress.com/2008/04/01/media-pembelajaran/
http://www.scribd.com/doc/49316601/Dampak-Iptek-Terhadap-Masyarakat-dan-Budaya-Setempat
http://www.rhynosblog.com/2009/12/dampak-iptek-terhadap-kebudayaan.html