Kamis, 06 Juni 2013 | By: Citra Istia

Aku Jatuh Cinta


“Lo bintangnya virgo kan? Coba lo cek di ramalan zodiak, virgo itu cocoknya ya sama virgo juga tau..” katanya dulu waktu kami baru saja saling kenal. Lucu sekali pikir ku laki-laki ini mempercayai apa yang dikatakan oleh ramalan bintang. Memang sih kami sama-sama berzodiak virgo, tapi apakah zodiak itu memang benar-benar menentukan ya?
Berawal dari dia menginvite pin bb ku waktu itu, “hah? Ini siapa yang nginvite? Masa iya beneran si itu sih”. Jujur saja dia itu orang yang paling aku takuti, tampan sih tapi auranya sangat menyeramkan. Kalau bertemu dia saja aku kabur-kaburan padahal kami tidak saling mengenal loh, hanya sebatas tahu dia anak band dan aku anak dance.
Pertama kali kami sengaja untuk bertemu yaitu saat dia mengajaku makan di sebuah Resto Jepang. Saat aku menunggunya datang aku membeli sebuah minuman dulu, saat melihat dia datang aku langsung masuk ke dalam toko karena aku takut dia terlihat menyeramkan saat terdiam. Akhirnya setelah dia beberapa kali mengitari tempat itu aku beranikan diri untuk memanggilnya. Setelah mengenalnya, ternyata dia itu ramah sekali dan pintar melucu. Pecicilan sekali, bayangkan saja kadang dia suka teriak-teriak, joget-joget, bahkan sampai headbang saat sedang menyetir mobil. Ah... rasanya aku jatuh cinta...

Dia


Dia, terlihat begitu menyeramkan bagiku. Sorot matanya yang tajam, badanya yang tinggi menjulang, dan raut mukanya yang sedang terdiam terlihat seakan ingin membunuh orang yang ada di sekitarnya. Dia, laki-laki sekaligus seorang public figure yang telah meluluhkan hati banyak wanita yang banyak ku jumpai di acara-acara komunitas. Dia, tampan, namun tetap saja bagiku dia itu sungguh menyeramkan.
Dia, atmosfirnya selalu membuatku takut, padahal dia tidak salah apa-apa tapi selalu saja begitu, membuatku takut tiap kali bertemu. Aku selalu berusaha sebisa mungkin menghindari bertemu dengannya saat menghadiri acara komunitas. Pernah suatu waktu kami tidak sengaja berpapasan, tibatiba kakiku terasa otomatis berjalan dengan cepat menjauh darinya, hahaha… kabur mungkin..
Sempat kami bertegur sapa pada salah satu media social, ah ternyata dia orangnya ramah-ramah saja. Akhirnya kami kembali bertemu di sebuah acara komunitas dan aku beranikan diri untuk menyapanya. Saat kami berpapasan, mukanya terdiam tidak ada senyum sedikit pun, benar-benar terpacar aura seperti ingin membunuh. Akhirnya aku kembali melarikan diri karena takut.