Rabu, 26 September 2012 | By: Citra Istia

Tuhan, Ijinkan Aku Menjadi Pelacur

>> SINOPSIS



Novel karangan Muhidin M Dahlan ini memuat kisah seorang perempuan bernama Nidah Kirani yaitu seorang muslimah yang sangat taat. Tubuhnya ditutupi oleh jubah dan jilbab besar. Nidah memiliki keinginan yaitu menjadi muslimah yang beragama secara kiffah. Nidah pun sampai membuat suatu forum pengajian yang ternyata didukung oleh dewan mahasiswa di kampusnya. Tetapi tak disangka setelah forum itu dijalankan dan memiliki anggota yang cukup banyak, slah satu anggota forum yang didirikan oleh Nidah, mengajak Nidah untuk masuk dan menjadi anggota organisasinya, yang Nidah piker itu adalah sebuah organisasi yang ia idam-idamkan mampu mengantarkanya menjadi seorang muslimah yang beragama secara kiffah. Namun sayang, ternyata ini adalah awal kehancuran keimanan dalam diri Nidah.
Nidah kecewa sekali mendapatkan kenyataan bahwa didalam organisasi itu hanyalah sebuah kepalsuan dan kebohongan belaka. Mendapatkan musibah seperti ini Nidah merasa kecewa kepada Allah,karena Allah malah memberikan cobaan seberat ini kepada dia yang telah mati-matian ingin menegakkan agama Islam. Tapi  bukannya malah kembali kepada jalan yang benar dan bertobat, Nidah malah melampiaskan kekesalannya dengan melakukan hal-hal yang jelas-jelas melanggar norma dan syariat-syariat Islam, seperti freesex, narkoba, dan lain-lain.
Dan semua yang tergoda oleh Nidah Kirana untuk melakukan freesex adalah pria-pria yang merupakan aktivis Islam. Mereka adalah orang-orang munafik pikir Nidah. Akhirnya ia pun menjual diri nya pada para pria. Pelacur, pilihan yang dia pikir lebih menguntungkan ketimbang hanya sekedar freesex dengan teman-teman kampusnya. Petualangan sex Nidah ini mampu membongkar kenyataan yang semakin menguatkan pilihanya untuk menjadi pengikut iblis, bahwa Dosen kampusnya ternyata seorang germo dalam dunia pelacuran yang ternyata anggota DPRD dari fraksi yang selama ini bersikukuh memperjuangkan tegaknya syariat islam di Indonesia. Sungguh naas kenyataan ini.
Kiran merasa semakin kecewa kepada tuhan, kepada agama, kepada semua konsep cinta laki-laki terutama, firman-firman. Kiran merasa tuhan tidak adil dan tidak melihat atau mendengar apa yang dilakukannya selama ini demi memperjuangkan tegaknya agama islam. Pada akhir cerita novel ini agak menggantung tetapi si penulis secara tidak langsung menjelaskan bahwa Nidah tetap menjadi pengikut iblis yang setia, tidak kembali kepada ajaran Islam dan melupakan impianya untuk menjadi seorang muslimah yang kaffah.

0 komentar:

Posting Komentar